PAPER
Cara Mengatasi Gangguan Psikologi Pada Masa Kehamilan
NONI TRINANDA YULANDARI
2012-7171
AKADEMI KEBIDANAN
ADILA
BANDAR LAMPUNG
201207171
Kata
Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan dalam memberikan
pengetahuan yang bermanfaat untuk pembaca.
Makalah ini penulis akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu
penulis harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini, sehingga kedepannya penulis
dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.
Bandarlampung, 3 Desember 2013
Penulis
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang..............................................................................................
1.2 Tujuan...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Hal - Hal Yang Dapat Menyebabkan Gangguan Psikologi Pada Masa Kehamilan......................................................................................................
2.2Hal – Hal yang Dapat Mengatasi Gangguan Psikologi
Pada Masa Kehamilan......................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makalah
ini dibuat berdasarkan niat dan sesuai dengan ketentuan yang ditentukan. Untuk
mengetahui cara mengatasi gangguan psikologi pada masa kehamilan .
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah
agar kita dapat mengetahui dan memahami apa saja gangguan psikologi pada ibu
hamil, sehingga kita dapat mengetahui apa yang di inginkan, di butuhkan oleh si
ibu hamil.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Hal - Hal
Yang Dapat Menyebabkan Gangguan Psikologi Pada Masa Kehamilan.
1. Hamil Dengan Janin Mati
1.1
Pengertian
1.2
Faktor Penyebab
1.2.1
Hipertensi
atau tekanan darah tinggi.
1.2.2
Preeklampsia
dan eklampsia.
1.2.3
Perdarahan.
Waspada jika bumil mengalami perdarahan hebat akibat plasenta previa (plasenta yang menutupi jalan lahir) atau solusio plasenta (terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya di dalam uterus sebelum bayi dilahirkan). Otomatis Hb janin turun dan bisa picu kematian janin.
Waspada jika bumil mengalami perdarahan hebat akibat plasenta previa (plasenta yang menutupi jalan lahir) atau solusio plasenta (terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya di dalam uterus sebelum bayi dilahirkan). Otomatis Hb janin turun dan bisa picu kematian janin.
1.2.4
Kelainan kongenital
(bawaan) bayi.
1.2.5
Hidrops
Fetalis.
Hidrops
Fetalis yakni akumulasi cairan dalam tubuh janin. Jika akumulasi cairan terjadi
dalam rongga dada bisa menyebabkan hambatan nafas bayi. Kerja jantung menjadi
sangat berat akibat dari banyaknya cairan dalam jantung sehingga tubuh bayi
mengalami pembengkakan atau terjadi kelainan pada paru-parunya.
1.2.6
Ketidakcocokan golongan darah ibu dan
janin.
Terutama
pada golongan darah A, B, O. Kerap terjadi golongan darah anak A atau B,
sedangkan Moms bergolongan O atau sebaliknya. Pasalnya, saat masih dalam
kandungan darah Moms dan janin akan saling mengalir lewat plasenta. Bila darah
janin tidak cocok dengan darah ibunya, maka Moms akan membentuk zat antibodi.
1.2.7
Janin yang hiperaktif.
Gerakan
janin yang berlebihan -apalagi hanya pada satu arah saja- bisa mengakibatkan
tali pusat yang menghubungkan Moms dengan janin terpelintir. Akibatnya,
pembuluh darah yang mengalirkan suplai oksigen maupun nutrisi melalui plasenta
ke janin akan tersumbat. Tak hanya itu, tidak menutup kemungkinan tali pusat
tersebut bisa membentuk tali simpul yang mengakibatkan janin menjadi sulit
bergerak. Hingga saat ini kondisi tali pusat terpelintir atau tersimpul tidak
bisa terdeteksi. Sehingga, perlu diwaspadai bilamana ada gejala yang tidak biasa
saat hamil.
1.2.8
Gawat janin.
Bila
air ketuban habis otomatis tali pusat terkompresi antara badan janin dengan
ibunya. Kondisi ini bisa mengakibatkan janin 'tercekik' karena suplai oksigen
dari Moms ke janin terhenti. Gejalanya dapat diketahui melalui cardiotopografi
(CTG). Mula-mula detak jantung janin kencang, lama-kelamaan malah menurun
hingga di bawah rata-rata.
1.2.9
Kehamilan lewat waktu (postterm).
Kehamilan
lebih dari 42 minggu.Jika kehamilan telah lewat waktu, plasenta akan mengalami
penuaan sehingga fungsinya akan berkurang. Janin akan kekurangan asupan nutrisi
dan oksigen. Cairan ketuban bisa berubah menjadi sangat kental dan hijau,
akibatnya cairan dapat terhisap masuk ke dalam paru-paru janin. Hal ini bisa
dievaluasi melalui USG dengan color doppler sehingga bisa dilihat arus arteri
umbilikalis jantung ke janin. Jika demikian, maka kehamilan harus segera
dihentikan dengan cara diinduksi. Itulah perlunya taksiran kehamilan pada awal
kehamilan dan akhir kehamilan melalui USG.
1.2.10
Infeksi saat hamil.
Moms,
saat hamil sebaiknya menjaga kondisi tubuh dengan baik guna menghindari
berbagai infeksi bakteri atau virus. Bahkan, demam tinggi pada Moms bisa
mengakibatkan janin tidak tahan akan panas tubuh ibunya.
1.2.11
Kelainan kromosom.
Kelainan
kromosom termasuk penyakit bawaan. Kematian janin akibat kelainan genetik
biasanya baru terdeteksi saat kematian sudah terjadi, melalui otopsi bayi.
Jarang dilakukan pemeriksaan kromosom saat janin masih dalam kandungan. Selain
biayanya mahal, juga sangat berisiko. Karena harus mengambil air ketuban dari
plasenta janin sehingga berisiko besar janin terinfeksi, bahkan lahir prematur.
1.2.12 Harus segera dilahirkan.
Bila
terjadi hal-hal di atas, segera periksakan diri ke dokter. Tentu dokter akan
mengatasi penyebabnya sembari tetap memantau perkembangan janin hingga lahir.
Misalnya bila terdapat infeksi, maka akan diobati infeksinya.Tetapi, apabila
keadaan sudah sangat genting, seringkali dokter memutuskan agar janin segera
dilahirkan atau lahir prematur guna menghindari terjadinya kematian janin. Jika
bayi sudah terlanjur meninggal saat masih dalam kandungan, maka si bayi harus
segera dikeluarkan. Persalinan sebaiknya dilakukan secara normal agar tidak
terlalu berisiko bagi si Ibu. Tetapi bila ada penghalang, misal posisi bayi
sungsang, ibu mengalami preeklampsia, plasenta previa dan sebagainya, maka
operasi cesar terpaksa dilakukan. Janin yang meninggal sebaiknya jangan
dibiarkan di dalam rahim lebih dari 2 minggu, sebab jika terlalu lama akan
memengaruhi faktor-faktor pembekuan darah si Ibu. Zat pembekuan darah atau
fibrinogen bisa turun dan menyebabkan darah agak sulit membeku. Bila ini
terjadi, akan berakibat fatal kala ibu melahirkan. Jika fibrinogen rendah, maka
perdarahan yang terjadi pada proses persalinan akan sulit berhenti. Bisa-bisa
nyawa si ibu tidak tertolong akibat perdarahan tersebut.
2.
Hamil
Ketergantungan Obat
2.1
Pengertian
2.2
Dampak
Hamil Dengan Ketergantungan Obat
Pengunaan
obat – obatan oleh wanita hamil dapat menyebabkan masalah baik pada ibu maupun
janinnya. Janin akan megalami cacat fisik dan emosional. Setiap orang tentu
menginginkan seorang bayi yang sehat dengan semua bagian badan terbentuk pada
bagian yang tepat. Wanita hamil dengan ketergantungan obat umumnya takut
melahirkan bayi cacat dan mencoba sebisa mungkin untuk menghindari zat – zat
berbahaya yang mungkin membahayakan perkembangan bayi mereka. Banyak
kebingungan dan kegelisahan tentang apa yang menyebabkan bayi cacat kerena
pengaruh obat – obatan. Kalau terjadi keguguran dan ketidaknormalan bayi akan
merasakan takut yang berlebihan, panik dan gelisah. Salah satu tindakan pada
ibu hamil dengan ketergantungan obat yaitu : mengadakan hubungan dengan
keluarga. Keluarga merupakan lingkungan di mana ibu belajar menyesuaikan diri
dalam menghadapi kehidupan.
3.
Hamil Di Luar
Nikah
3.1
Pengertian
Remaja yang
hamil di luar nikah menghadapi berbagai masalah psikologis, yaitu rasa takut.
kecewa, menyesal, dan rendah diri terhadap kehamilannya
sehingga
terjadi usaha untuk menghilangkan dengan jalan gugur kandung. Gugur kandung
mempunyai kerugian yang paling kecil bila dibandingkan dengan melanjutkan
kehamilan. Syukur bila kehamilannya terjadi menjelang perkawinan sehingga
segera dilanjutkan dengan pernikahan. Keadaan akan makin rumit bila pemuda atau
laki-laki yang menghamili malah tidak bertanggung jawab sehingga derita hanya
ditanggung sendiri dan keluarga. Keluarga pun menghadapi masalah yang sulit di
tengah masyarakat seolah-olah tidak mampu memberikan pendidikan moral kepada
anak gadisnya. Kehamilan di luar nikah masih tetap merupakan masalah besar di
Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Masyarakat belum dapat menerima anak yang
orang tuanya belum jelas, sehingga dianggap anak haram atau hasil perzinahan.
3.2 Kehamilan di luar nikah biasanya di akibatkan oleh
pergaulan bebas yang diakibatkan oleh didikan dari keluarganya berupa :
3.2.1
Kekurangan
kasih sayang yang di berikan oleh keluarga terhadap anak perempuannya akibat
orang tua sibuk kerja, perceraian dan broken home.
3.2.2
Keluarga
yang terlalu disiplin sehingga anak tersebut memberontak untuk menunjukkan kedewasaannya.
4
Psecodoceisis
4.1
Pengertian
Pada kehamilan
pseudosiesis secara psokologis ada sikap yang ambivalen terhadap kehamilannya
yaitu ingin sekali menjadi hamil, sekaligus di barengi ketakutan untuk
merealisir keinginan punya anak, sehingga terjadi proses inhibisi. Keinginan –
keinginan tersebut dibarengi rasa bersalah dan dorongan untuk menghukum diri
sendiri yang kemudian di kompensasikan dalam bentuk agresivitas, secara
simultan, berbarengan muncul kesediaan untuk tidak menyadari bahwa kehamilannya
ilusi belaka. Oleh komponen yang kontradiktif ini biasanya wanita tidak mau ke
dokter untuk memeriksakan dirinya.
Meskipun memiliki
gejala dan kebiasaan seperti layaknya ibu hamil, para penderita pseudocyesis
(dikenal dengan sebutan pseudopregnancy) ini sama sekali tak ada janin di
rahimnya, karena memang pada dasarnya dia tidaklah sedang hamil meskipun
perutnya kian hari kian gendut seperti layaknya ibu hamil. Dan ketika di USG
pun memang dalam rahimnya tidak ada apa-apa. Ini yang membedakan pseudocyesis
dengan hamil anggur (Mola hidatidosa), karena untuk ibu yang mengalami hamil
anggur, ketika di USG dalam rahimnya ada semacam gelembung-gelembung cairan
bening seperti buah anggur atau gelembung udara.
Konon menurut
beberapa penelitian, pseudocyesis ini penyebab utamanya adalah masalah
emosional dan psikologis, seperti karena keinginan yang kuat untuk hamil,
sehingga dirinya merasa mengalami proses kehamilan. Biasanya hal ini terjadi
saat ada seseorang didekatnya ada yang sedang hamil. Hal inilah yang kemudian
membuat ia seperti tersugesti bahwa dirinya pun sedang hamil.Salah sebuah
penelitian menunjukkan adanya keterkaitan antara pseudocyesis dengan kelenjar
pituitary (pusat produksi hormon selama kehamilan). Ketidakseimbangan hormon
ini sering dipicu oleh stres dan kecemasan, sehingga dapat menyebabkan
perubahan emosi dan psikologis yang mengarah pada kepercayaan atas sesuatu yang
sangat diharapkannya. Perempuan yang mengalami kondisi ini sudah seharusnya
melakukan konseling karena memang penyebab utamanya adalah soal emosional dan
psikologis.
4.2
Tanda
dan gejala
4.2.1
Gejala
pseudocyesis mirip dengan gejala kehamilan yang benar dan sering sulit untuk
membedakan dari itu. Tanda-tanda alam sepertiamenorea , morning
sickness ,
payudara lembut, dan kenaikan berat badan semua mungkin ada. Banyak dokter
profesional dapat ditipu oleh gejala yang terkait dengan pseudocyesis.
Penelitian menunjukkan bahwa 18% wanita yang mengalami pseudocyesis berada di
satu waktu didiagnosa hamil oleh profesional medis.
4.2.2
Tanda
tanda dari pseudocyesis yang umum bagi semua kasus adalah bahwa pasien yang
terkena yakin bahwa dia hamil. Distensi
abdomen adalah
gejala fisik yang paling umum dari pseudocyesis (60-90%). Perut mengembang
dengan cara yang sama seperti halnya selama kehamilan, sehingga wanita yang
terkena terlihat hamil. Gejala ini sering menyelesaikan di bawah anestesi umum
dan perut wanita tersebut kembali ke ukuran normal.
4.2.3
Tanda
fisik kedua yang paling umum dari pseudocyesis adalah ketidakteraturan
menstruasi (50-90%). Perempuan juga dilaporkan mengalami sensasi gerakan janin
dikenal sebagai mempercepat , meskipun
tidak ada janin hadir (50-75%). Tanda-tanda umum dan gejala lain termasuk
gejala gastrointestinal, perubahan payudara atau cairan, sakit tenaga kerja,
pembesaran rahim, dan pelunakan leher
rahim .
Satu persen wanita akhirnya mengalami persalinan
palsu .
Untuk dapat didiagnosis sebagai pseudocyesis benar, wanita itu harus
benar-benar percaya bahwa dia hamil. Ketika seorang wanita dengan sengaja dan
sadar berpura-pura kehamilan, hal ini disebut sebagai kehamilan
simulasi Gejala
pseudocyesis juga bisa terjadi pada pria yang memilikisindrom
Couvade .
5
Keguguran
5.1
Pengertian
5.2
Penyebab
Terjadinya Keguguran
5.2.1
Adanya
kelainan pada janin yang disebabkan kelainan kromosom, yang terjadi saat
berlangsungnya proses pembuahan. Akibatnya,
embrio yang terbentuk cacat dan dikeluarkan tubuh.
5.2.2
Adanya
kelainan pada ibu, seperti kelainan pada sisterm hormonal (bisa
hormon prolaktin yang terlalu tinggi atau progesteron yang terlalu rendah),
sistem kekebalan tubuh, infeksi menahun, dan penyakit berat yang diderita si
ibu hamil.
5.2.3
Adanya
kelainan pada rahim. Kelainan yang paling umum terjadi adalah
adanya miom (tumor jaringan otot) yang dapat mengganggu pertumbuhan
embrio. kelainan lain yaitu rahim terlalu lemah sehingga tidak mampu menahan
berat janin yang sedang berkembang. Kehamilandalam rahim yang
terlalu lemah biasanya hanya mampu bertahan hingga akhir trimester pertama.
5.2.4
Penyebab
lain adalah infeksi, seperti terkena virus TORCH, HIV, Hepatitis dll.
5.2.5
Keguguran
juga dapat diakibatkan oleh gaya hidup. Wanita yang cenderung merokok,
mengkonsumsi minuman keras, obesitas atau berat badan kurang dapat memiliki
gangguan hormon yang berakibat gangguan kehamilan.
5.2.6
Perdarahan
Perdarahan adalah tanda yang paling umum. Perdarahan yang terjadi bisa hanya berupa bercak-bercak yang berlangsung lama sampaiperdarahan hebat. Kadang-kadang terdapat bagian jaringan yang robek yang ikut keluar bersamaan dengan darah. Misalnya, bagian dari jaringan dinding rahim yang terkoyak atau kantung ketuban yang robek.
Perdarahan adalah tanda yang paling umum. Perdarahan yang terjadi bisa hanya berupa bercak-bercak yang berlangsung lama sampaiperdarahan hebat. Kadang-kadang terdapat bagian jaringan yang robek yang ikut keluar bersamaan dengan darah. Misalnya, bagian dari jaringan dinding rahim yang terkoyak atau kantung ketuban yang robek.
5.2.7
Kram
atau Kejang Perut
Tanda
ini rasanya mirip seperti kram perut pada awal datang bulan. Biasana kram ini
berlangsung berulang-ulang dalam periode waktu yang lama. Kram atau kejang juga
dapat terjadi di daerah panggul.
5.2.8 Nyeri Pada
Bagian Bawah Perut
Rasa
nyeri pada bagian bawah perut terjadi dalam waktu cukup lama. Selain di sekitar
perut, rasa sakit juga dapat terjadi di bagian bawah panggul, selangkangan, dan
daerah alat kelamin. Nyeri ini terjadi dalam beberapa jam hingga beberapa hari
setelah muncul gejala perdarahan.
6
Perubahan dan
Proses Psikologis Selama Kehamilan
6.1
Pengertian
6.2
Peristiwa
dan proses psikologis dapat diidentifikasi sebagai berikut:
6.2.1
Trimester
Pertama
Trimester
pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan
wanita adalah terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Penerimaan
terhadap kenyataan ini dan arti semua ini bagi dirinya merupakan tugas
psikologis yang paling penting pada trimester pertama kehamilan.
6.2.2 Trimester Kedua
Pada
trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya. Banyak ibu yang merasa
terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakan pada
trimester pertama. Pada trimester kedua relatif lebih bebas dari
ketidaknyamanan fisik, ukuran perut belum menjadi suatu masalah, lubrikasi
vagina lebih banyak dan hal yang menyebabkan kebingungan sudah surut, dia telah
berganti dari mencari perhatian ibunya menjadi mencari perhatian pasangannya,
semua faktor ini berperan dalam meningkatnya libido dan kepuasan seks.
6.2.3
Trimester
Ketiga
Seorang
ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya yang akan timbul pada
waktu melahirkan dan merasa khawatir akan keselamatannya. Rasa tidak nyaman
timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh,
berantakan, canggung dan jelek sehingga memerlukan perhatian lebih besar dari
pasangannya, disamping itu ibu mulai sedih karena akan terpisah dari bayinya
dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil, terdapat perasaan
mudah terluka (sensitif).
7
Reaksi-Reaksi
Yang Berlebihan
7.1
Pengertian
Reaksi-Reaksi
yang berlebihan merupakan proses alami yang pasti di alami oleh semua manusia,
proses ini terjadi di karenakan ada rasa emosional yang meluap terhadap sesuatu
hal sesuatu hal :
7.1.1
Reaksi Cemas
7.1.2
Gangguan ini ditandai dengan rasa cemas dan
ketakutan yang berlebihan
7.1.3
Kecemasan baru terlihat apabila wanita tersebut
mengungkapkannya karena gejala klinik yang ada, sangat tidak spesifik
(twitching, tremor, berdebar-debar, kaku otot , gelisah, dan mudah lelah,
insomnia)
7.1.4
Timbul gejala-gejala somatik akibat hiperaktifitas
otonom (palpitasi, sesak nafas, rasa dingin di telapak tangan, berkeringat,
pusing, rasa terganjal pada leher)
7.1.5
Tenangkan dengan psikoterapi. Walau kadang kadang
upaya ini kurang memberi hasil tetapi prosedur ini sebaiknya paling pertama
dilakukan
7.1.6
Bila pasien tidak mampu untuk melakukan kegiatan sehari-hari
atau kekurangan asupan kalori /gizi maka harus dilakukan rawat inap di rumah
sakit.
7.1.7
Reaksi panik
7.1.7.1
Ditandai dengan rasa takut dan gelisah yang hebat,
terjadi dalam periode yang relatif singkat dan tanpa sebab-sebab yang jelas.
7.1.7.2
Pasien mengeluhkan nafas sesak atau rasa tercekik,
telinga berdenging, jantung berdebar, mata kabur, rasa melayang, takut mati,
atau merasa tidak tertolong lagi.
7.1.7.3
Pemeriksaan fisik menunjukan pasien gelisah dan
ketakutan, muka pucat, pandangan liar, pernafasan pendek, dan cepat dan
takhikardi.
7.1.7.4
Karena reaksi panik hanya berlangsung dalam waktu
yang relatif singkat, cukup diberikan dosis tunggal diazepam 5 mg IV.
7.1.7.5
Reaksi obsesif-kompulsif
7.1.7.5.1
Gambaran spesifik dari gangguan ini adalah selalu
timbulnya perasaan, rangsangan, atau pikiran untuk melakukan sesuatu, tanpa
objek yang jelas, diikuti dengan perbuatan yang dilakukan secara berulang kali.
7.1.7.5.2
Pengulangan perbuatan tersebut dapat mencelakai
dirinya, bayi yang dikandung atau orang lain.
7.1.7.5.3
Adanya potensi gawat darurat pada wanita hamil dengan
reaksi obsesif-kompulsif menjadi alasan untuk dirawat dirumah sakit atau dalam
pengawasan tim medis yang memadai. Psikoterapi cukup membantu untuk
mengembalikan wanita ini pada status emosional yang normal.
7.1.7.5.4
Pada kasus yang berat diberikan diazepam 5 mg IV dan
observasi ketat
7.1.8
Depresi berat
7.1.8.1
Depresi pada wanita hamil, ditandai oleh perasaan
sedih, tidak bergairah, menyendiri penurunan berat badan, insomnia, kelemahan,
rasa tidak dihargai dan pada kasus yang berat, ada keinginan untuk melakukan
bunuh diri.
7.1.8.2
Penelitian di RS Dr. Sutomo Surabaya (1999)
menunjukan angka kejadian depresi pasca persalinan (Postpartum Blues) sebesar
15,2% (persalinan fisiologis) dan 46,2% (persalinan patologis).
7.1.8.3
Sulit untuk melakukan komunikasi karena mereka
cenderung menarik diri, tidak mampu berkomunikasi, kurang perhatian dan sulit
untuk mengingat sesuatu.
7.1.9
Reaksi mania
7.1.10
Reaksi mania ditandai dengan rasa gembira yang
berlebihan (eforia), mudah terangsang, hiperaktif, banyak bicara (logore),
mengganggu dan rasa percaya diri yang berlebihan.
7.1.11
Reaksi mania dalam kehamilan merupakan masalah yang
cukup rumit karena obat lithium karbonat, dapat menimbulkan berbagai akibat
yang merugikan pada janin (Ebstein’s abnormality, kelemahan tonus otot dan
menurunnya kemampuan menghisap pada bayi yang baru dilahirkan).
7.1.12
7.1.13
Pasien-pasien yang terkontrol pada saat hamil,
cenderung mengalami episode mania pada 7-14 hari saat pasca persalinan.
7.1.14
Skizofrenia
7.1.14.1
Skizofrenia ditandai dengan gangguan proses
berpikir, persepsi dan realita. Pada tingkat tertentu, dapat dijumpai
halusinasi, waham kebesaran, gangguan bicara dan hilangnya asosiasi dan realita
dan lingkungan sekitarnya.
7.1.14.2
Obat untuk penderita
skizofrenia diekskresi melalui ASI sehingga tidak dianjurkan untuk
menyusui bayinya. Bila psikofarmaka tidak dapat digunakan, dapat digunakan
terapi kejut listrik (ECT)
7.1.15
Rasa kehilangan
7.1.15.1
Rasa kehilangan merupakan adaptasi dari kemarahan,
kekecewaan dan kesedihan yang harus dihadapi dan diatasi.
7.1.15.2
Lakukan konseling dan minta pasangan tersebut untuk
memutuskan apa yang terbaik bagi yang mereka (menyimpan hasil konsepsi,
menyaksikan cacat yang terjadi, mendekap janin yang telah dilahirkan, meminta
otopsi ) agar proses adaptasi terhadap berjalan baik.
7.1.15.3
Beri kesempatan (paling tidak 6 bulan) untuk
resolusi, sebelum memulai kehamilan berikutnya.
2.2
Hal – Hal yang
Dapat Mengatasi Gangguan Psikologi Pada Masa Kehamilan.
1.
Mengetahui efek samping obat yang dikonsumsi
Obat-obatan
tertentu yang dikonsumsi secara rutin dapat menyebabkan efek samping bagi tubuh
dan janin, ada baiknya sebelum kita membeli atau memakai obat, kita harus
mengetahui bahan apa saja yang digunakan pada obat tersebut.
2.
Pengobatan
Karena
pseudocyesis tidak dikenal memiliki penyebab fisik langsung yang mendasar,
tidak ada rekomendasi umum tentang pengobatan dengan obat-obatan. Dalam
beberapa kasus, pasien dapat diberikan obat untuk gejala seperti berhentinya
menstruasi. Ketika beberapa pasien yang mengalami pseudocyesis telah mendasari
masalah psikologis, mereka harus dirujuk ke psikoterapis untuk
pengobatan masalah ini. Hal ini penting pada saat yang sama, untuk mengobati
profesional tidak untuk meminimalkan realitas gejala fisik pasien. Perlakuan
yang paling berhasil adalah menunjukkan kepada pasien bahwa ia tidak benar-benar
hamil dengan menggunakan USG atau
teknik pencitraan lain. Ada laporan dari pasien yang sembuh dari pseudocyesis
oleh hipnosis , pencahar , pijat , opioid , atau
setelah sembilan bulan gejala, dengan mengalami "melahirkan
histeris," tapi ada sedikit data tersedia pada efektivitas prosedur ini
atau mirip.
3.
Informasi
Carilah
informasi seputar kehamilan terutama mengenai perubahan yang terjadi dalam diri
ibu termasuk hal-hal yang perlu dihindari saat sedang mengandung agar janin
tumbuh sehat. Pengetahuan atau informasi yang tepat akan membuat ibu merasa
lebih yakin sekaligus bisa mengurangi rasa cemas yang sering muncul karena ketidaktahuan
mengenai perubahan yang terjadi.
4.
Komunikasi dengan suami
Bicarakanlah
perubahan yang terjadi pada diri Anda selama hamil dengan sang suami, sehingga
ia juga tahu dan dapat memaklumi perubahan yang terjadi pada diri Anda. Tidak
jarang jika Anda mengkomunikasikan hal ini, sang suami akan memberikan dukungan
psikologis yang dibutuhkan.
5.
Rajin chek up
Periksakan
kehamilan secara teratur. Cari informasi dari dokter atau bidan terpercaya
mengenai kehamilan yang sekarang Anda jalani. Jangan lupa, ajaklah suami saat
berkonsultasi ke dokter atau bidan.
6.
Makan Sehat
Pahami benar
pengetahuan mengenai asupan makanan yang sehat bagi perkembangan janin.
Hindarilah mengonsumsi bahan yang dapat membahayakan janin, seperti makanan
yang mengandung zat-zat aditif, alkohol, rokok, atau obat-obatan yang tidak
dianjurkan bagi ibu hamil. Jauhkan juga zat berbahaya seperti gas buang
kendaraan yang mengandung timah hitam yang berbahaya bagi perkembangan
kecerdasan otak janin.
7.
Jaga Penampilan
Perhatikanlah
penampilan fisik dengan menjaga kebersihan dan berpakaian yang sesuai dengan
kondisi badan Anda yang sedang berbadan dua. Jangan lupa untuk melakukan
latihan fisik ringan, seperti berenang atau jalan kaki ringan untuk
memperlancar persalinan. 6. Kurangi Kegiatan Lakukanlah penyesuaian kegiatan
dengan kondisi fisik saat hamil. Memasuki masa persalinan, Anda dan suami harus
sudah siap dengan berbagai perubahan yang akan terjadi setelah kelahiran sang
bayi.
8.
Dengarkan Musik
Upayakan
berbagai cara agar terhindar dari stres. Atasilah kecemasan maupun emosi
negatif lainnya dengan mendengarkan musik lembut, belajar memusatkan perhatian,
berzikir, yoga atau relaksasi lainnya.
9.
Senam Hamil
Bergabunglah
dengan kelompok senam hamil sejak usia kandungan menginjak usia 5-6 bulan.
Jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Senam
hamil tidak hanya bermanfaat melatih otot-otot yang diperlukan dalam proses
persalinan,
melainkan juga
memberi manfaat psikologis. Pertemuan sesama calon ibu biasanya diisi dengan
acara berbagi pengalaman yang dapat dijadikan pelajaran positif. Melalui
kegiatan itu pula secara perlahan kesiapan psikologis calon ibu dalam
menghadapi persalinan menjadi semakin mantap.
10. Latihan Pernafasan
Lakukanlah
latihan relaksasi dan latihan pernapasan secara teratur. Latihan ini bermanfaat
untuk ketenangan dan kenyamanan sehingga kondisi psikologis bisa lebih stabil.
DAFTAR PUSTAKA
1)
Varney
H, dkk. (2006). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 1. Jakarta:
EGC. Halaman 501-04.
2)
Wulandari,
Diah (2009). Komunikasi dan Konseling dalam Praktik
Kebidanan. Jogjakarta: Mitra Cendikia Offiset. Halaman 86-95.
3)
Priyanto
A,. (2009). Komunikasi dan Konseling Aplikasi dalam Sarana Pelayanan
Kesehatan untuk Perawat dan Bidan. Jakarta: Salemba Medika. Halaman 49,
73-4
4)
Sumarah,
dkk. (2008). Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin).
Yogyakarta: Fitramaya. Halaman 55
5)
Andriana,
E. (2007). Melahirkan Tanpa Rasa Sakit. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer .
Halaman 25-9
6)
Sarwono,
P. (2002). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: JNPKKR-POGI. Halaman 327-31
7)
Anonim,
(Online). (http://makalah-untuk-bidan.blogspot.com/2008/05/.Keguguran.html,
diakses 14 Maret 2012)
8)
Anonim,
(Online). (http://makalah-untuk-bidan.blogspot.com/2008/05/.kehamilan-ketergantungan-obat.html,
diakses 14 Maret 2012)
9)
Anonim,
(Online). (http://makalah-untuk-bidan.blogspot.com/2008/05/.
Hamil-yang-tidak-diinginkan.html, diakses 14 Maret 2012)
10) Anonim,
(Online). (http://makalah-untuk-bidan.blogspot.com/2008/05/.Psecodoceisis.html,
diakses 14 Maret 2012)
11) Azhari,
2002, Psikologi Kehamilan. (Online). (http://digilib.unsri.ac.id/download/kehamilan-janin-mati.pdf,
diakses 14 Maret 2012)
12) Medicastore.
2010. Kehamilan. (Online).
(http://Medicastore.com/2010/01/02/Pregnancy,html diakses 14 Maret 2012)